Ketika Belajar Menjadi Tidak Menyenangkan

/
0 Comments

Belajar tidak selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan. Kadang-kadang, belajar menjadi sesuatu yang membosankan atau berat untuk dilakukan. Ada saatnya ketika anak-anak bahkan kita sendiri merasa kesulitan selama berjam-jam lamanya untuk menerima informasi baru atau mempelajari suatu keterampilan yang baru.

Ada pula suatu ketika di mana pikiran kita berkata, "Saya tidak bisa melakukan ini. Ini sangat susah!", lalu kita mulai merasa cemas, frustasi dan merasa kurang berbakat atau kurang pintar. Namun, percayalah bahwa semua orang pernah merasakan hal yang serupa. 

Pada kasus ini, keterampilan dan ketekunan seorang guru sangatlah diperlukan. Guru harus dengan tekun mendidik murid-muridnya agar mereka mencintai proses belajar itu sendiri dan meyakinkan muridnya bahwa tiap-tiap mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang mereka dapatkan. Seorang guru harus meyakinkan dirinya sendiri serta muridnya bahwa tantangan demi tantangan yang dirasakan oleh muridnya tersebut akan membuat mereka menjadi lebih kuat, lebih pandai dan akan lebih nyaman dalam proses belajar ke depannya. 

Seperti saat kita kecil dahulu, kita mendapatkan tugas untuk menghafalkan perkalian dari 1 sampai 10, ditambah lagi dengan berbagai tugas rumah pelajaran lainnya yang harus di selesaikan dalam waktu yang bersamaan. Kita tahu bahwa menjalani berbagai kesulitan ataupun tantangan dalam proses belajar itu sebenarnya memang tidak mudah bagi anak-anak. Namun, kebanggan dan kebahagiaan yang akan dirasakan ketika tantangan tersebut diselesaikan dan mendapatkan manfaat ilmu pengetahuan yang baru dari proses belajarnya.

Pelajaran seperti matematika, ilmu sains, sejarah, dan pelajaran menulis memang pelajaran yang penting untuk diajarkan. Namun, kita juga harus mengingat bahwa dalam proses belajar setiap anak mempunyai cara ataupun ciri-ciri tersendiri untuk menerima, mengolah dan memahami ilmu yang diajarkan serta memiliki batasan-batasan dalam proses belajarnya. Ada anak-anak yang lebih mudah jika belajar menggunakan gambar atau video, ada anak yang lebih senang mendengarkan gurunya menjelaskan, atau ada pula anak yang dapat mengerti hanya dengan membaca saja. Setiap anak memiliki keunikan masing-masing dan seorang guru harus bisa mengerti dan mencoba untuk memfasilitasi kebutuhan murid-muridnya.

Ketika belajar terasa tidak menyenangkan, kita bisa mencoba untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada anak. Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memberikan dorongan dan motivasi agar mereka kembali belajar dengan gembira adalah sebagai berikut:

  1. Ceritakan tentang perjuangan kita dalam belajar saat kita masih seusia mereka dulu. Ceritakan perasaan kita pada saat itu, misalnya pengalaman kita saat kesulitan menghafal perkalian atau pembagian. Lalu, jangan lupa menceritakan solusi untuk permasalah tersebut dan ceritakan perasaan kita ketika kita telah berhasil melewati kesulitan tantangan tersebut.
  2. Berikan kesempatan pada anak-anak untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Dengan cara itu, guru dapat mengidentifikasi penyebab dari kesulitan yang mereka alami. Untuk anak yang lebih dewasa, kita dapat menggunakan teknik diskusi untuk mencari masalah dan solusi masalahnya bersama-sama.
  3. Tempelkan beberapa poster dengan warna-warni dan gambar menarik di dalam kelas atau ruangan belajar anak dengan berbagai kalimat yang mudah dipahami dan bermakna, misalnya "Rajin Pangkai Pandai", "Belajarlah agar cita-citamu tercapai," atau "Bila kamu tidak tahan lelahnya belajar maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan." (-Imam Syafi'i)
  4. Untuk anak yang lebih dewasa atau usia remaja, kita bisa mencoba memberikan beberapa buku bacaan inspiratif tentang orang-orang sukses yang dulunya pernah mengalami berbagai kegagalan. 
  5. Terakhir, tetap berikan dorongan dan semangat pada anak agar mereka tetap berusaha meskipun mereka pernah merasa kecewa atas kegagalan yang pernah dilaluinya. Kita bisa membantu dengan memberikan fasilitas yang lain atau menggunakan metode mengajar yang lain agar anak-anak mendapatkan suasana belajar yang baru dan menjadi lebih bersemangat untuk mencoba kembali.
Selain itu, seorang guru harus dengan sabar dan dengan penuh kasih sayang membimbing 'perjuangan' murid-muridnya. Jangan pernah membiarkan murid kita meyakini bahwa kegagalan adalah akhir dari perjuangannya. Yakinkan murid kita bahwa setiap kegagalan yang pernah mereka lalui akan menjadi pengalaman berharga dan mereka dapat mencoba kembali dari awal. Percayalah bahwa setiap murid yang kita ajarkan akan menjadi orang-orang hebat di masa mendatang. Dan tetaplah mengajarkan dan mendidik anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan penuh kasih sayang. (SM)





Source by: Michael Connolly, Teaching Kids to Love Learning, Not Just Endure It
Picture from: http://fobidik.deviantart.com/art/He-must-Study-Hard-151100813




No comments:

Powered by Blogger.