26 April 2015,

Hari Minggu, langit cerah, pasir putih dan laut biru menjadi sarapan pagi kami. Hari ini kelas di Blangkrueng sengaja diliburkan khusus untuk memberikan hari kosong kepada para relawan Rumput Liar. Di hari kosong ini, para relawan sepakat untuk berpiknik di Pantai Pulau Kapuk, Aceh Besar. 

Persiapan dilakukan kurang lebih dua minggu sebelum hari H tiba. Mulai dari merencanakan waktu dan lokasi wisata, sampai menentukan barang-barang apa saja yang harus dibawa. Semua relawan pun dipersilakan untuk memilih beberapa pilihan tempat wisata yang terdapat di sekitar Banda Aceh dan Aceh Besar. Namun, setelah proses voting, pilihan kami pun berakhir di Pantai Pulau Kapuk, Lhoknga. 

Bekal makanan, minuman segar, bahkan rujak buah menjadi santapan siang kami. Semua relawan terlihat lahap menghabiskan makanannya masing-masing. Kami duduk bersama dalam satu lingkaran besar sehingga wajah-wajah saling bertatapan. Kami bersenda gurau disela-sela makan siang kami, bercerita tentang ini dan itu, lalu tertawa bersama. Sungguh menyenangkan!

Seusai makan siang, azan Zuhur pun menghentikan kegiatan kami sesaat untuk menghadap Sang Ilahi. Lalu, satu per satu relawan Rumput Liar yang sudah selesai menunaikan shalat Zuhur kembali merapat ke dalam pondok-pondok kecil yang ada di bibir pantai. Santapan kedua mulai dikeluarkan, rujak buah.

Perut sudah kenyang, saatnya bermain. Alat-alat permainan dikeluarkan. Peraturan dibacakan dan peserta ditentukan. Saat itu, langit mulai mendung. Namun, kami tetap melanjutkan permainan kami bahkan saat hujan mulai turun agak deras. 

Permainannya sederhana. Potongan pipa yang dibelah dua, lalu dialirkan oleh sebuah bola pingpong. Peserta harus mempertahakan bola pingpong di atas pipa sambil mereka membawanya ke garis finish pertama, lalu membawanya kembali ke garis start awal. Teriakan-teriakan memberi semangat pada tim yang sedang bermain pun menambah keseruan. 






Permainan kedua yaitu memasukkan paku ke dalam sebuah botol. Namun, kali ini persertanya terdiri dari 10 orang. Pingang mereka diikat dengan sepotong tali, lalu tali-tali itu disatukan untuk mengikat sebuah paku. Botol bekas ditancapkan di pasir pantai dan pemain harus berjalan sekitar 4 meter dari garis awal mereka berada. Permainan ini membutuhkan kerja sama antara pemain-pemainnya. Harus ada yang mengalah untuk berjongkok, lalu menarik tubuhnya sedikit ke kanan atau ke kiri, maju atau mundur, agar paku dapat masuk ke dalam mulut botol. 




Setelah lelah bermain, kami pun berfoto bersama. Piknik hari ini sungguh menyenangkan. Piknik bersama ini membuat kami semakin mengenal satu sama lain dan memberikan sedikit reward pada para relawan atas kerja keras yang mereka lakukan selama ini. Kebahagiaan bertambah lagi dengan sebuah kejutan di akhir piknik. Masing-masing relawan mendapatkan postcard cantik dengan foto-foto mereka bersama adik-adik di Desa Blangkrueng. Alhamdulillah, piknik berjalan lancar dan semuanya bahagia. 





Kenangan tidak dapat diulang untuk kemarin, tidak dapat sama dengan esok atau lusa. Karena kebersamaan hari ini belum tentu dapat dirasakan lagi di lain waktu. ms.
Powered by Blogger.